Halaman

Selasa, 9 Ogos 2011

Teori Segitiga Cinta: Komitmen, Keintiman, Gairah


Seorang psikolog Amerika, Robert J. Sternberg, mengembangkan Teori Segitiga Cinta. Menurut beliau, semua jenis hubungan, baik itu hubungan pertemanan, kekasih, pasangan hidup ataupun belahan jiwa, memiliki salah satu dari 3 elemen ini; KEINTIMAN, GAIRAH dan KOMITMEN.
www.google.comKEINTIMAN adalah kedekatan emosionalyang melibatkan tingkatkepercayaan yang tinggi antara dua individu.
GAIRAH adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual.
KOMITMEN adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan.
Sternberg melihat cinta sebagai segitiga sama sisi. Ketiga belah sisiharus memiliki panjang yang samaJika ada ketimpangan apapunmaka segitiga tersebut akan miring atau melengkungyang berarti bahwa konsep cinta tidak akan bisaberlanjut atau bertahanPerlu diingat bahwa sebuah hubungan itu selalu berkembang dan umumnyaberubah bentuk yang berbeda dari bentuk cinta semula karena berjalan melalui berbagai tahapCintaitu tidak statisCinta sangat dinamisJuga harus diingat bahwa Teori Segitiga Cinta ini berlaku untuksegala jenis hubungansaudarapersahabatandan kekasih.





1. CONSUMMATE LOVE
Ini adalah cinta ideal yang diimpikan setiap orang. Semua 3 elemen sangat seimbang. Bentuk sempurna sama sisi: tingkat kepercayaan yang tinggi + bergairah + dan berkomitmen penuh.
Saya coba untuk memberikan contohseperti apa Cinta yang Sempurna itu, tidak mudah … tapi mari kita lihat; Apakah Anda pernah melihat sepasang suami istri merayakan ulang tahun ke-50 mereka, masih saling memandang penuh gairah meskipun semua sudah keriput dan beruban, masih romantis terhadap satu sama lain, masih berpegangan tangan, (dan bahkan masih bercinta), masih menghabiskan banyak waktu bersama-sama seolah-olah orang-orang yang lain itu tidak penting. Ini mungkin yang bisa disebut Cinta yang Sempurna. Bagi pasangan yang baru menikah mungkin merasa bahwa mereka memiliki tipe cinta yangideal ini, namun hanya dengan melewati perjalanan hidup, mereka akan mengetahui apakah cinta yang mereka miliki adalah Cinta yang Sempurna atau bentuk lainnya



2. LIKING

Suka: jika Keintiman adalah satu-satunya elemen yang ada dalam suatu hubungan, tanpa hasrat atau komitmen, hasilnya adalah PERSAHABATAN. Dua orang hanya “MENYUKAI” satu sama lain, bukan “MENCINTAI” satu sama lain
Contoh:
- Hubungan antara 2 individu sebagai teman atau sahabat.
- Pasangan 
yang mungkin memulai pernikahan mereka dengan Cinta yang Sempurna. Jika seiring berjalannya waktu, mereka menjadi tidak lagi saling tertarik satu sama lain dan tidak lagi memiliki komitmen yang mengikat pernikahan mereka, ada kemungkinan mereka memutuskan untuk berpisahdan tetap menjadi teman.
- Untuk pasangan 
yang sudah menikah, hilangnya komitmen dan passion bisa menyebabkan terjadinya affair atau hadirnya pihak ketiga di dalam hubungan merekaPasangan ini, karena mempunyai hubungan yang baik, masih bisa menjaga hubungan pertemanan mereka.

3. INFATUATION LOVE

NAFSU: Jika Gairah adalah satu-satunya yang mendominasi, maka hasilnya adalah keinginan fisik, atau nafsu (yang tidak berarti). Hubungan hanya didasarkan pada kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan seksual. Tidak ada ikatan emosi dan komitmen
ontoh:
- Cinta pada pandangan pertama
Hubungan sex secara kasual (One night stands) cocok untuk jenis ini (tetapi apakah itu bisa dikatakancinta????)
Hubungan sex dengan pekerja sex

4. EMPTY LOVE

CINTA YANG HAMPA: Komitmen hanyalah elemen yang hadir. Tidak ada gairah fisik atau kedekatan emosional yang mendasarinya.
Contoh:
Pernikahan tanpa cinta, yang biasanya terjadi dalam suatu perjodohan.
- Atau sepasang suami istri yang tidak lagi memiliki gairah atau keintiman, 
namun mereka takut untukbercerai karena alasan budaya atau agama. Mereka mungkin juga tinggal bersama demi anak-anakmeskipun mereka tidak mencintai satu sama lain dan sering berkelahi.

5. ROMANTIC LOVE

CINTA yang ROMATIS: Keintiman dan Gairah adalah elemen yang mendominasi di dalamnya.
Contoh:
- Pasangan barumenikmati kebersamaan dan sangat tertarik satu sama lainNamun, merekatidak/belum memiliki komitmen untuk masa depan.
- TTM; mereka mungkin memiliki ketertarikan dan kedekatan yang kuatmereka seolah tidak dapatterpisahnamun belum bersedia berkomitmen.
- Jika perkawinan jatuh ke tahap inidi mana komitmen memudarsatu pihak mungkin telah berselingkuh,sementara / pasangannya masih percaya bahwa cinta mereka masih akan kuat.
[Ingat salah satu lagunya Julio Iglesias? Yang diberi judul; To All The Girls I Have Loved Before…]
To all the girls I’ve loved before
Who travelled in and out my door
I’m glad they came along
I dedicate this song
To all the girls I’ve loved before…
Para Gadis, waspadalah pada pria tipe ini! Mereka mudah sekali untuk menjalin cinta tanpa keinginan untuk berkomitmen.






6. FATUOUS LOVE

CINTA BUTAHubungan yang didasarkan pada Gairah dan Komitmen
Contoh:
- 2 sejoli yang bertemu di Bali dan bersenang-senang bersamalalu memutuskan untuk menikah tanpamengenal satu sama lain dengan baik.
- Atau 2 orang yang tertarik secara fisik terhadap satu sama lainberhubungan seks dan menyebabkankehamilanMereka memutuskan untuk memasukkan perkawinan meskipun mereka tidak saling mengenal dengan baik.



7. COMPANIONATE LOVE

CINTA REKANAN: Hubungan yang dilandasi pada Keintiman dan Komitmen saja.
Contoh:
- Pasangan menikah, yang bahagia satu sama lain namun sudah tidak memiliki gairah seksual lagi. Mereka bisa terlihat sangat harmonis karena mereka masih menikmati kedekatan satu sama lainnya.
- Hubungan pertemanan yang telah lama dan sedikit lebih berani melangkah, mengikatkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Namun walaupun cinta yang ideal memiliki 3 unsur seimbang, itu tidak berarti bahwa sebuah hubungantidak bisa bahagia tanpa unsur-unsur yang lengkap. Persahabatan, companionate love dan kasih sayang bisa mengisi kehidupan seseorang dengan kebahagiaan. Dibutuhkan dedikasi dan usaha untuk membuat cinta bisa berakhir selamanya




2 ulasan:

  1. artikel ni din tulis sendiri ke?atau copy?sebab tengok dari ayat2 nampak macam indon je ni..hehehe

    BalasPadam
  2. hahaha, din belajor nie di uum, subjet psikologi sosial

    BalasPadam

Cari Blog Ini